Pengertian Evaluasi
Pengertian evaluasi dituliskan dalam kamus Oxford Advanced Learne’s Dictionary of Current English “Evaluation is to find out, decided the amount or value”. (Evauasi adalah upaya untuk menentukan nilai atau jumlah.) Dengan melakukan evaluasi, peneliti dapat menentukan nilai sesuatu baik berupa program ataupun produk.
Menurut Komite Studi Nasional tentang evaluasi (National Study Committee on Evaluation) dari UCLA yang telah dikutip oleh Widoyoko, menyatakan bahwa : “Evaluation is the process of ascertaining the decision of concern, selecting appropriate information, and collecting and analyzing information in order to report summary data useful to decision makers in selecting among alternatives”.(Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan analisis dan penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan serta penyusunan program selanjutnya.)
Dalam evaluasi selalu mengandung proses. Proses evaluasi harus tepat terhada tipe tujuan suatu kegiatan yang mengukur derajat, dimana suatu tujuan dapat dicapai. Sebenarnya evaluasi juga merupakan proses memahami, member arti, mendapatkan, dan mengkomunikasikan suatu informasi bagi keperluan pengambilan keputusan.
Berdasarkan Pengertian evaluasi diatas dapat disintesakan bahwa evaluasi adalah sebuah proses penilaian yang dilakukan oleh peneliti untuk menentukan baik buruknya suatu program yang nantinya akan mempengaruhi sebuah keputusan guna memperbaiki penyusunan program selanjutnya.
Konsep Dasar Evaluasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Konsep adalah rancangan atau ide yang masih diabstrakan sedangkan dasar adalah pokok atau pangkal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsep dasar evaluasi adalah suatu rancangan atau ide pokok evaluasi.
Dalam suatu kegiatan pendidikan konsep dasar evaluasi harus dikuasai oleh pendidik ataupun calon pendidik yaitu tujuan evaluasi pendidikan, karakteristik evaluasi pendidikan, dan teknik evaluasi.
a) Tujuan Evaluasi Pendidikan
Pendidik dan calon pendidik ataupun pengelola pengajaran mengadakan evaluasi atau penilaian dengan maksud melihat apakah usaha yang dilakukan melalui pengajaran sudah mencapai tujuan atau tidak. Apabila sekolah diumpamakan sebagai tempat mengolah sesuatu dan calon siswa diumpamakan sebagai bahan mentah maka lulusan dari sekolah itu dapat disamakan sengan hasil olahan yang sudah siap digunakan. Dalam istilah inovasi yang menggunakan teknologi maka tempat pengolahan ini disebut transformasi.
b) Karakteristik Evaluasi
1. Kevalidan
Valid artinya suatu alat ukur dapat dikatakan valid jika betul-betul
mengukur apa yang hendak diukur secara tepat.
mengukur apa yang hendak diukur secara tepat.
2. Reliable
Realible artinya suatu alat ukur dapat dikatakan reliable jika
mempunyai hasil yang taat asas (consistent) .
mempunyai hasil yang taat asas (consistent) .
3. Relevan
Relevan artinya alat ukur yang digunakan harus sesuai dengan
standar kompetensi dasar dan indikator yang sudah ditetapkan.
standar kompetensi dasar dan indikator yang sudah ditetapkan.
4. Representative
Artinya materi alat ukur harus betul-betul mewakili dari seluruh materi
yang disampaikan
yang disampaikan
5. Praktis
Praktis artinya mudah digunakan, jika alat ukur itu sudah memenuhi
syarat namun sulit untuk digunakan maka tidak praktis.
syarat namun sulit untuk digunakan maka tidak praktis.
6. Deskriminatif
Deskriminatif artinya alat ukur harus disusun sedemikian rupa,
sehingga dapat menunjukkan perbedaan-perbedaan sekecil apapun.
sehingga dapat menunjukkan perbedaan-perbedaan sekecil apapun.
7. Spesifik
Spesifik artinya jika alat ukur disusun dan digunakan khusus untuk
objek yang diukur. Jika alat ukur tersebut menggunakan tes, maka
jawaban tes jangan menimbulkan ambivilensi atau spekulasi.
objek yang diukur. Jika alat ukur tersebut menggunakan tes, maka
jawaban tes jangan menimbulkan ambivilensi atau spekulasi.
8. Proporsional
Proporsional artinya suatu alat ukur harus memiliki tingkat kesulitan
yang proporsional antara sulit, sedang dan mudah.
yang proporsional antara sulit, sedang dan mudah.
a) Teknik Evaluasi
Teknik evaluasi ini dikenal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik sesuai kenyataan yang di evaluasi. Ada dua jenis teknik evaluasi dalam pembelajaran yaitu:
1. Tes
Tes adalah penilaian komphrenhensive terhadap seorang individu atau usaha keseluruhan evaluasi. Ada dua jenis alat yang digunakan dalam program pembelajaran:
v Tes tulis (obyektif tes):
- benar/salah
- pilihan berganda
- menjodohkan
- melengkapi
v Lisan :
- Suatu penguju menilai satu calon
- Satu penguji menilai sekolompok
- Kelompok penguji menilai satu calon
- Kelompok penguji menilai sekelompok calon
- Suatu penguju menilai satu calon
- Satu penguji menilai sekolompok
- Kelompok penguji menilai satu calon
- Kelompok penguji menilai sekelompok calon
2. Non tes
Non tes adalah menilai aspek aspek tingkah laku seperti sikap, minat perhatian, karakteristik dan lain-lain. Yang tergolong teknis non tes antara lain:
v Observasi, adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan yang dilakukan secara teliti dan pencatatan secara sistematis.
v Studi kasus, adalah mempelajari individu dalam periode tertentu secara terus menerus untuk melihat perkembangannya.
v Kuesioner, adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh bukan orang yang diminta keterangannya.
v Rating scale (skala bertingkat), adalah skala yang berbentuk angka terhadap suatu hasil pertimbangan.
v Wawancara, adalah suatu cara untuk mendapatkan jawaban dari responde dengan jalan Tanya jawab.
v Check list, adalah deretan pertanyaan dimana responden yang dievaluasi hanya membubuhkan tanda cocok atau check list ditempat yang telah disediakan.
v Riwayat hidup, adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama dalam masa kehidupannya.
Prinsip-Prinsip Evaluasi
Ketika proses evaluasi telah dilakukan dengan penerapan teknik evaluasi yang sudah sempurna namun apabila tidak dipadukan dngan prinsip-prinsip penunjangnya maka hasil evaluasi akan kurang dari yang diharapkan. Berikut ini adalah yang termasuk prinsip-prinsip evaluasi adalah:
1)Keterpaduan
Evaluasi harus memegang prinsip keterpaduan, dimana ada kesatuan antara tujuan intruksional atau tujuan pembelajaran, materi pembelajaran dan metode pembelajaran.
2)Keterlibatan siswa
Prinsip ini berkaitan erat dengan metode belajar yakni menuntut keterlibatan siswa secara aktif. Untuk mengetahui sejauh mana siswa berhasil dalam kegiatan belajar-mengajar yang dijalaninya secara aktif, siswa membutuhkan evaluasi.
3)Koherensi
Dengan prinsip ini dimaksudkan evaluasi harus berkaitan dengan materi pengajaran yang sudah disajikan dan sesuai dnegan kemampuan siswa yang hendak diukur.
4)Pedagogis
Prinsip ini sangat diperlukan karena sebagai alat penilai dari hasil pembelajaran. Disamping itu, perlu adanya alat penilai dari aspek pedagogis untuk melihat perubahan skap dan perilaku sehingga pada akhirnya hasil evaluasi mampu menjadi motivator bagi diri siswa.
5)Akuntabilitas
Setelah menilai dan melihat hasil pencapaian siswa kemudian diperlukan adanya penyampaian terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan pendidikan sebagai laporan pertanggungjwaban (accountability). Pihak-pihak yang dimaksud adalah orang tua, masyarakat, lembaga pendidikan, dan lain sebagainya. Pihak-pihak tersebut perlu mengetahui keadaan dan kemajuan belajar siswa agar dapat mempertimbangkan manfaatnya.
Objek Evaluasi
Objek atau sasaran evaluasi adalah hal-hal yang menjadi pusat perhatian untuk dievaluasi. Apa pun yang ditentukan oleh evaluator atau penilai untuk dievaluasi, itulah yang disebut dengan objek evaluasi.
1. Input
Input atau masukan adalah bahan mentah yang akan dimasukkan dalam transformasi pendidikan. Input evaluasi adalah siswa, dan yang menjadi objek evaluasi pendidikan pada input siswa adalah hasil beljar, sikap, motivasi, bakat, kecerdasan, minat dan kepribadian.
2. Transformasi
Transformasi adalah mesin yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi. Dalam dunia sekolah, sekolah itulah yang dimaksud dengan transformasi. Di sekolah terdiri dari beberapa mesin yang menyebabkan berhaisil atau gagalnya sebagai transformasi, hal itu ditentukan oleh unsur-unsur yang ada. Unsur-unsur transformasi sekolah tersebut adalah guru, bahan pelajaran, metode mengajar, sarana prasarana, sistem administrasi.
3. Output
Output adalah bahan jadi yang dihasilkan dari proses transformasi. Output evaluasi adalah siswa yang menjadi lulusan lembaga pendidikan tertentu. Evaluasi terhadap lulusan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pencapaian atau prestasi belajar siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar