A.
Desain
Pekerjaan (Job Design)
Pengertian desain pekerjaan (job design)
Simamora
mengatakan desain pekerjaan adalah proses penentuan tugas-tugas yang akan
dilaksanakan, metode-metode yang digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas, dan
bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnya di dalam
organisasi. Desain pekerjaan memadukan isi pekerjaan (tugas, wewenang dan
hubungan) balas jasa dan kualifikasi yang dipersyaratkan (keahlian, pengetahuan
dan kemampuan) untuk setiap pekerjaan dengan cara memenuhi kebutuhan pegawai
maupun perusahaan.
Handoko
mengatakan desain pekerjaan adalah fungsi penerapan kegiatan-kegiatan kerja
seorang individu atau kelompok karyawan secara organisasional.
Jadi
yang dimaksud dengan desain pekerjaan adalah penentuan jenis-jenis pekerjaan
dan penempatan pegawai yang sesuai dengan keahlian yang dimilikinya dan yang
dibutuhkan dalam pekerjaan atau jabatan tersebut.
Apakah
desain pekerjaan itu dibutuhkan??
Ya,
sangat dibutuhkan. Karena, pekerjaan yang tidak memuaskan atau terlalu menuntut,
akan sangat sulit untuk dilaksanakan oleh pegawainya. Pekerjaan yang tetap dan
membosankan dapat menyebabkan perputaran pegawai yang cukup tinggi. Untuk
menghindari hal tersebut, sangat dibutuhkan desain pekerjaan, sehingga
pekerjaan tersebut memiliki fungsi, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan
yang baik dengan pekerjaan yang lain. Selain itu desain pekerjaan yang baik
dapat memberikan motivasi bagi pegawainya dan menciptakan kepuasan kerja bagi
para pegawai perusahaan. Dengan demikian, desai pekerjaan dapat membantu
perusahaan maupun pegawainya untuk mencapai tujuan.
Konsep
desain kerja (job design) dan mendesain kembali pekerjaan (job redesign)
berhubungan langsung terhadap pekerjaan para pegawai. Hal ini telah banyak
menarik perhatian para ahli ekonomi dan para insinyur selama berabad-abad.
Mendesain
pekerjaan berarti berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja,
mencocokkan tugas individu dengan kelompok dan tercapainya kualitas pekerjaan
serta kepuasan kerja bagi setiap individu untuk melakukan pekerjaan.
Disamping
itu desain kerja (job desain) memungkinkan untuk merencanakan suatu pekerjaan
sesuai dengan tugas-tugas yang dilaksanakan oleh individu atau kelompok dalam
suatu organisasi, mulai dari isi pekerjaan sampai dengan penjabaran
masing-masing tugas para pekerjaan.
Pentingnya desain pekerjaan
bagi para pegawai yang dilatarbelakangi oleh beberapa alasan sebagai berikut:
1. Semangat kerja dalam spesialisasi. Yaitu
tingginya produktivitas dari para pekerja
yang tidak memiliki keterampilan
memerlukan waktu yang tidak banyak dalam
latihan, mudah untuk mengganti dan
menukar pekerjaan dan tingginya
pengawasan dari pimpinan dalam melaksanakan
pekerjaan.
2. Dilihat dari motivasi dan semangat kerja yang
terdiri dari tingginya produktivitas
dan tantangan pekerja, berkurangnya
ketidak hadiran, berkurangnya pergantian,
tingginya kualitas produksi,
banyaknya pegawai yang memberikan ide-ide dan
gagasan serta saran-saran dan
tingginya kepuasan kerja dari para pegawai.
B.
Mendesain
Kembali Pekerjaan (Job Redesign)
Mendesain
kembali pekerjaan (job redesign) merupakan kegiatan merancang atau menyusun
kembali rencana-rencana yang telah dibuat mengenai tugas-tugas dari pekerjaan
para pegawai sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan individu.
Mendesain
kembali pekerjaan hendaknya bertujuan pada perubahan pekerjaan-pekerjaan yang
lebih khusus, saling berkesinambungan antara individu dan kelompok kerja dengan
tujuan untuk meningkatkan kualitas kerja para pegawai dan produktivitas kerja
di dalam suatu organisasi.
Dalam mendesain kembali
pekerjaan dibutuhkan teknik, baik secara individu maupun kelompok.
Teknik-teknik tersebut antara lain:
1. Teknik
pengayaan kerja (job enrichment)
Menurut Thomas S. Bateman
dan Scott A. Snell “job enrichment is
changing a task to make it inherently more rewarding, motivating, and
satisfying.” (pengayaan kerja adalah mengubah tugas untuk membuatnya tidak
saling terpisahan agar lebih bermanfaat, memotivasi, dan memuaskan).
Pengayaan kerja merupakan
perluasan kerja secara vertikal yang memfokuskan kepada peningkatan kedalaman
pekerjaan. Selanjutnya dalam pengayaan kerja, menginginkan para pekerjanya
mampu mengontrol pekerjaannya sendiri. Tugas-tugas yang ditambahkan hendaknya
memungkinkan para pekerja melakukan aktivitas yang sempura dan penuh dengan
kebebasan, mandiri, bertanggung jawab, dan mampu meningkatkan kualitas kerja.
Jenis pekerjaan seperti ini
harus dapat memberikan umpan balik , sehingga para pegawai dapat menilai
dirinya sendiri dan menilai pekerjaannya sendiri.
Pengayaan pekerjaan
merupakan dasar bagi para pegawai dalam melakukan pekerjaan untuk mencapai
produktivitas dan kepuasan kerja.
2. Teknik
perluasan kerja (job enlargement)
Menurut Gareth R. Jones dan
Jennifer M. George ”job enlargement is
increasing the number of tasks in a given job by changing the division of
labor.” (perluasan kerja adalah meningkatkan jumlah tugas yang berbeda
dalam suatu pekerjaan yang diberikan dengan mengubah pembagian kerja).
Perluasan kerja ini
dimaksudkan untuk menambah jumlah jenis pekerjaan pada suatu unit maupun pada
suatu organisasi tertentu, yang disebabkan oleh pengembangan organisasi sesuai
dengan kebutuhan.
3. Rotasi
kerja (job rotation)
Menurut Stephen P. Robbins
rotasi kerja adalah variasi horizontal atau perpindahan pekerjaan secara
horizontal. Perpindahan pekerjaan secara horizontal dapat diterapkan pada
hal-hal dasar yang dirancang, yakni dengan program latihan dimana para pegawai
memerlukan waktu kurang lebih tiga bulan dalam suatu aktivitas, kemudian baru
dilanjutkan dengan pekerjaan lain. Jadi dapat dikatakan bahwa rotasi kerja
adalah perpindahan suatu pekerjaan ke pekerjaan lainnya dalam rangka memberikan
peluang kepada karyawan agar mengembangkan pekerjaan yang berbeda-beda.
4. Kelompok
kerja
Kelompok kerja dalam suatu
organisasi merupakan bentuk kelompok kerja yang dibentuk untuk kelancaran
pelaksanaan kegiatan dalam organisasi, sehingga nantinya dengan kelompok kerja
para pegawai dapat melaksanakan pekerjaan secara efisien dan efektif sesuai
dengan rencana kerja yang telah ditetapkan semula.
C.
Pendekatan
dan Teknik Desain Kerja
Dalam medesain pekerjaan dan
mendesain kembali pekerjaan terdapat suatu pendekatan yang efektif untuk digunakan
dalam mendesain pekerjaan dan mendesain kembali pekerjaan.
Menurut Frederick Taylor,
pendekatan itu diantaranya :
1. Setiap
pekerjaan diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang berlainan yang selalu dimulai
dari awal dan selalu diakhiri dengan baik.
2. Diusahakan
bagaimaa para pekerja dapat menganalisa penampilan kerja, maupun gerak-gerik
mereka dalam bekerja.
3. Memeriksa
beberapa alternatiif atau cara yang efisien untuk mengerjakan tugas.
4. Melatih
para pekerja untuk dapat melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien.
D.
Model
Karakteristik Kerja (The Job Charactersistics Model)
Menurut J. R. Hackman dan G. R. Oldham “job characteristics model is an indluential
model of job design that explains in detail how managers can make job more
interesting and motivating.” (model karakteristik kerja adalah sebuah model
desain kerja yang berpengaruh bagaimana manajer dapat membuat
pekerjaan-pekerjaan dapat lebih menarik dan memotivasi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar