Recent Posts

Minggu, 29 Maret 2015

Sistem Desain Kerja

             A.   Desain Pekerjaan (Job Design)
Pengertian desain pekerjaan (job design)
Simamora mengatakan desain pekerjaan adalah proses penentuan tugas-tugas yang akan dilaksanakan, metode-metode yang digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas, dan bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnya di dalam organisasi. Desain pekerjaan memadukan isi pekerjaan (tugas, wewenang dan hubungan) balas jasa dan kualifikasi yang dipersyaratkan (keahlian, pengetahuan dan kemampuan) untuk setiap pekerjaan dengan cara memenuhi kebutuhan pegawai maupun perusahaan.
Handoko mengatakan desain pekerjaan adalah fungsi penerapan kegiatan-kegiatan kerja seorang individu atau kelompok karyawan secara organisasional.
Jadi yang dimaksud dengan desain pekerjaan adalah penentuan jenis-jenis pekerjaan dan penempatan pegawai yang sesuai dengan keahlian yang dimilikinya dan yang dibutuhkan dalam pekerjaan atau jabatan tersebut.

Apakah desain pekerjaan itu dibutuhkan??
Ya, sangat dibutuhkan. Karena, pekerjaan yang tidak memuaskan atau terlalu menuntut, akan sangat sulit untuk dilaksanakan oleh pegawainya. Pekerjaan yang tetap dan membosankan dapat menyebabkan perputaran pegawai yang cukup tinggi. Untuk menghindari hal tersebut, sangat dibutuhkan desain pekerjaan, sehingga pekerjaan tersebut memiliki fungsi, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan yang baik dengan pekerjaan yang lain. Selain itu desain pekerjaan yang baik dapat memberikan motivasi bagi pegawainya dan menciptakan kepuasan kerja bagi para pegawai perusahaan. Dengan demikian, desai pekerjaan dapat membantu perusahaan maupun pegawainya untuk mencapai tujuan.

Konsep desain kerja (job design) dan mendesain kembali pekerjaan (job redesign) berhubungan langsung terhadap pekerjaan para pegawai. Hal ini telah banyak menarik perhatian para ahli ekonomi dan para insinyur selama berabad-abad.
Mendesain pekerjaan berarti berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, mencocokkan tugas individu dengan kelompok dan tercapainya kualitas pekerjaan serta kepuasan kerja bagi setiap individu untuk melakukan pekerjaan.
Disamping itu desain kerja (job desain) memungkinkan untuk merencanakan suatu pekerjaan sesuai dengan tugas-tugas yang dilaksanakan oleh individu atau kelompok dalam suatu organisasi, mulai dari isi pekerjaan sampai dengan penjabaran masing-masing tugas para pekerjaan.

Pentingnya desain pekerjaan bagi para pegawai yang dilatarbelakangi oleh beberapa alasan sebagai berikut:
1. Semangat kerja dalam spesialisasi. Yaitu tingginya produktivitas dari para pekerja
    yang tidak memiliki keterampilan memerlukan waktu yang tidak banyak dalam
    latihan, mudah untuk mengganti dan menukar pekerjaan dan tingginya
    pengawasan dari pimpinan dalam melaksanakan pekerjaan.
2. Dilihat dari motivasi dan semangat kerja yang terdiri dari tingginya produktivitas
    dan tantangan pekerja, berkurangnya ketidak hadiran, berkurangnya pergantian,
     tingginya kualitas produksi, banyaknya pegawai yang memberikan ide-ide dan
     gagasan serta saran-saran dan tingginya kepuasan kerja dari para pegawai.

B.     Mendesain Kembali Pekerjaan (Job Redesign)
Mendesain kembali pekerjaan (job redesign) merupakan kegiatan merancang atau menyusun kembali rencana-rencana yang telah dibuat mengenai tugas-tugas dari pekerjaan para pegawai sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan individu.
Mendesain kembali pekerjaan hendaknya bertujuan pada perubahan pekerjaan-pekerjaan yang lebih khusus, saling berkesinambungan antara individu dan kelompok kerja dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas kerja para pegawai dan produktivitas kerja di dalam suatu organisasi.

Dalam mendesain kembali pekerjaan dibutuhkan teknik, baik secara individu maupun kelompok. Teknik-teknik tersebut antara lain:
1.  Teknik pengayaan kerja (job enrichment)
Menurut Thomas S. Bateman dan Scott A. Snell “job enrichment is changing a task to make it inherently more rewarding, motivating, and satisfying.” (pengayaan kerja adalah mengubah tugas untuk membuatnya tidak saling terpisahan agar lebih bermanfaat, memotivasi, dan memuaskan).
Pengayaan kerja merupakan perluasan kerja secara vertikal yang memfokuskan kepada peningkatan kedalaman pekerjaan. Selanjutnya dalam pengayaan kerja, menginginkan para pekerjanya mampu mengontrol pekerjaannya sendiri. Tugas-tugas yang ditambahkan hendaknya memungkinkan para pekerja melakukan aktivitas yang sempura dan penuh dengan kebebasan, mandiri, bertanggung jawab, dan mampu meningkatkan kualitas kerja.
Jenis pekerjaan seperti ini harus dapat memberikan umpan balik , sehingga para pegawai dapat menilai dirinya sendiri dan menilai pekerjaannya sendiri.
Pengayaan pekerjaan merupakan dasar bagi para pegawai dalam melakukan pekerjaan untuk mencapai produktivitas dan kepuasan kerja.

2.  Teknik perluasan kerja (job enlargement)
Menurut Gareth R. Jones dan Jennifer M. George ”job enlargement is increasing the number of tasks in a given job by changing the division of labor.” (perluasan kerja adalah meningkatkan jumlah tugas yang berbeda dalam suatu pekerjaan yang diberikan dengan mengubah pembagian kerja).
Perluasan kerja ini dimaksudkan untuk menambah jumlah jenis pekerjaan pada suatu unit maupun pada suatu organisasi tertentu, yang disebabkan oleh pengembangan organisasi sesuai dengan kebutuhan.

3.  Rotasi kerja (job rotation)
Menurut Stephen P. Robbins rotasi kerja adalah variasi horizontal atau perpindahan pekerjaan secara horizontal. Perpindahan pekerjaan secara horizontal dapat diterapkan pada hal-hal dasar yang dirancang, yakni dengan program latihan dimana para pegawai memerlukan waktu kurang lebih tiga bulan dalam suatu aktivitas, kemudian baru dilanjutkan dengan pekerjaan lain. Jadi dapat dikatakan bahwa rotasi kerja adalah perpindahan suatu pekerjaan ke pekerjaan lainnya dalam rangka memberikan peluang kepada karyawan agar mengembangkan pekerjaan yang berbeda-beda.

4.  Kelompok kerja
Kelompok kerja dalam suatu organisasi merupakan bentuk kelompok kerja yang dibentuk untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dalam organisasi, sehingga nantinya dengan kelompok kerja para pegawai dapat melaksanakan pekerjaan secara efisien dan efektif sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan semula.

C.   Pendekatan dan Teknik Desain Kerja
Dalam medesain pekerjaan dan mendesain kembali pekerjaan terdapat suatu pendekatan yang efektif untuk digunakan dalam mendesain pekerjaan dan mendesain kembali pekerjaan.
Menurut Frederick Taylor, pendekatan itu diantaranya :
1.  Setiap pekerjaan diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang berlainan yang selalu dimulai dari awal dan selalu diakhiri dengan baik.
2. Diusahakan bagaimaa para pekerja dapat menganalisa penampilan kerja, maupun gerak-gerik mereka dalam bekerja.
3.  Memeriksa beberapa alternatiif atau cara yang efisien untuk mengerjakan tugas.
4.  Melatih para pekerja untuk dapat melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien.
D.   Model Karakteristik Kerja (The Job Charactersistics Model)
Menurut J. R. Hackman dan G. R. Oldham “job characteristics model is an indluential model of job design that explains in detail how managers can make job more interesting and motivating.” (model karakteristik kerja adalah sebuah model desain kerja yang berpengaruh bagaimana manajer dapat membuat pekerjaan-pekerjaan dapat lebih menarik dan memotivasi).






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Designed ByBlogger Templates